Friday, 17 February 2012

Perilaku Orang tua (lansia) sebelum meninggal

Bahagia atau tidak di masa lansia sangat berpengaruh persiapan anda di masa muda (Julianto simanjuntak).
Ujung dari keintiman perkawinan bisa berujung kejam dan pahit bagi seorang pria.Saat istri meninggal,para pria umumnya tidak bisa mengatasi kesendiriannya dengan baik.

Dari tahun ke tahun jumlah lansia (60 tahun ke atas) makin meningkat.Tahun 1970 berjumlah 5,3 Juta,1990 menjadi 12,7 juta,dan tahun 2010 menjadi 24 juta jiwa.
Jumlah lansia di Indonesia menempati nomor 4 di dunia setelah China,India dan amerika.Harapan hidup di Indonesia adalah 72 Tahun untuk perempuan sdedikit lebih panjang.

Mereka yang berusia 7O-8O an memiliki kepastianyang lebih tinggi untuk di tinggal mati oleh pasangannya dibandingkan dengan mereka yang berusia 3Oan.Namun bukan berarti kematian di usia 8Oan dirasakan sebagai sesuatu yang lebih mudah.
Ditinggalkan pada usia setua ini jauh lebih sulit,sebab kemungkinan untuk menikah lagi sangat minim.Jadi kemungkinan merasa kesepian jauh lebih kuat.Ujung perkawinan yang indah bagi pria khususnya menjadi terasa kejam dan pahit karena para pria cenderung tidak bisa mengatasi kesendirian dengan baik.

Ada beberapa pergumulan lansia menjelang meninggal dunia maka perlu ada hal-hal yang harus di cermati kita sebagai anak yang sekaligus terapis bagi orang tua kita.
Diantaranya,bagaimana mengatasi berbagai kesulitan yang muncul sebab mereka berpikir seakan akan merasa duduk di satu tempat dimana semua burung pemakan bangkai sedang menunggu kematiannya.

'SINDROM LANSIA'
Keluarga merasa banyak kesulitan saat orang tua mereka mulai lanjut usia,Orang tua mereka menjadi sangat kuatir akan kesehatannya padahal dia sehat-sehat saja.
Menjadi suka dan terus menerus berbicara tentang masa lalu,dan selalu menuntut perhatian untuk di dengarkan.
Mudah marah karena hal sepele,cenderung kaku dan otoriter.Beberapa dari mereka sudah mulai tidak memperhatikan atau memperdulikan kebersihan diri sendiri,sering kehilangan benda-benda atau malah menyebunyikan benda-benda.mulai melantur dan suka membicarakan orang yang sudah lama meninggal,mulai menjadi pelupa dan mulai mempynyai kebiasaan yang aneh-aneh.semisal suka sekali menyimpan koran karena dia merasa ada sesuatu yang penting meskipun dia tidak bisa mengingatnya.

'MEMPERSIAPKAN DIRI'
Setiap kita memasuki masa tua kita akan menjumpai berbagai macam kesulitan diantarannya pikiran yang berkurang,relasi yang menurun juga kesehatan yang memburuk.Jadi ada baiknya kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin di masa muda kita khusus nya bagaimana kita membangun relasi dengan anak-anak kita penting juga kita mempersiapkan diri secara finansial dan kegiatan yang membuat kita tak terasing.
Hal utama adalah memiliki mental dan spiritual yang sehat,dengan cara mempererat relasi dengan Tuhan membangun komunikasi dengan NYA,mengikuti kegiatann-kegiatan keagamaan semisal pengajian,Tadarusan dll.

'MENDAMPINGI LANSIA'
Satu lagi yang harus kita ingat demi memberi kenyamanan dan ke ikhlasan dalam merawat dan ngopeni dalam istilah jawa hendaknya kita mereply kembali bagaimana perjuangan orang tua kita terutama Ibu yang sudah melahirkan,membesarkan memberikan kasih sayang.Ayah kita yang sudah membanting tulang demi kita dan keluarga maka sudah sepantasnya kita juga mencurahkan segala kemampuan dan kasih sayang kita untul membalas budi akan segala kebaikan yang sudah kita terima.

Sumber referensi :
Majalah teratai jiwa ( RS.Jiwa aminigondohutomo Semarang)

2 comments: