Dinginnya malam
Tak menghentikan langkah kakinya
Telapak kaki uzur itu
Menyentuh kulit-kulit jalanan berdebu
Rinjing di blakang tubuhnya
Berisi penuh sayuran
Yang di petik sore tadi
Si embah dengan keranjang sayur
Melangkah pasti
Menuju pasar Desa
Di kampung sebelah
Tubuhnya yang renta
Berjuang demi serupiah uang
Bukan dolar yang di hamburkan Nazar
Di konggres Bandung
Bukan milyaran uang
Pajak mas Gayus
Hanya beberapa lembar kumal
Uang ribuan
Tp pulang bebahagia
Ketimbang berakhir di penjara
No comments:
Post a Comment