Wednesday, 20 June 2012

si Embah petani kangkung

Dinginnya malam
Tak menghentikan langkah kakinya

Telapak kaki uzur itu
Menyentuh kulit-kulit jalanan berdebu

Rinjing di blakang tubuhnya
Berisi penuh sayuran
Yang di petik sore tadi

Si embah dengan keranjang sayur
Melangkah pasti
Menuju pasar Desa
Di kampung sebelah

Tubuhnya yang renta
Berjuang demi serupiah uang
Bukan dolar yang di hamburkan Nazar
Di konggres Bandung

Bukan milyaran uang
Pajak mas Gayus

Hanya beberapa lembar kumal
Uang ribuan

Tp pulang bebahagia
Ketimbang berakhir di penjara

No comments:

Post a Comment