Satu titik di kejauhan
Kukira tak berarti apa pun
Sampai ku tersadar
Ternyata itu sebuah cahaya
Pelan tapi pasti
Dia mulai membesar
Membentuk selarik garis
Berkilauan menyilaukan mata
Hati ku berdegup
Tanpa alasan
ketika cahaya itu mendekat
ke arah ku berdiri
Tak beranjak terkesima
ku di buatnya
Kehangatan seketika
Menyelimuti jiwaku
Nurani yang dulu beku
Mencair sedikit demi sedikit
Benarkah cahaya ini
Yang kunanti selama ini
Benarkah cahaya itu
di kirim oleh NYA untuk ku
Semoga tak hanya
Rasa sesaat
Kuingin kehangatan itu bersemayam
Selamanya di hatiku
Dan menyatu
Terpateri dalam jiwaku
Mengalir dalam darahku
senantiasa selamanya
No comments:
Post a Comment