jika saja Ibu Kartini masih hidup tentu saat ini dia pastilah bersedih sangat,bagaimana tidak di satu sisi para wanita Indonesia yang di gadang-gadang dan di eluk sebagai pahlawan devisa acap kali teraniaya di negeri seberang.
Mungkin tak terbersit sama sekali di benak mereka bahwa mereka akan di sanjung bak pahlawan di negerinya yang mereka butuhkan atau yang mereka perjuangkan adalah kelangsungan hidup,kemapanan hidup dia dan saudara-saudaranya.
Kartini-kartini kita ini mungkin tak banyak pengharapan yang berlebih dari pemerintah,tapi seperti kebiasaan pejabat kita baru bergerak tanpa antisipasi setelah adanya kejadian.
tengok saja berapa saudara - saudara kita yang di siksa bahkan di bunuh di tanah rantau.
Lalu....
siapakah yang pantas di salahkan ???
atau
Siapakah yang secara gentle berteriak ' saya lah yang pantas di salahkan dan saya akan bertanggung jawab sepenuhnya '
hmmmm.....
saya kira tak ada seorangpun..
Dan pastilah mereka-mereka yang berkepentingan berlomba-lomba mencari kebenaran pribadi.
Kartini...
Maafkanlah para pejabat kita ini..
Yang memandangmu sebatas tuk di peringati...
melihatmu tuk sekedar simbol semata...
Sedangkan saudara-saudara kita dari tahun ke tahun selalu saja kejadian yang membuatmu mengelus dada.
Semoga saja....
Semangatmu akan tetp mengalir dalam para pahlawan devisa kita...
Dan semoga semakin banyak berita-berita yang membahagiakan dan ternapus sudah pemberitaan tentang kesedihan.
Terima kasih Kartini,kau ajarkan kami tentang emansipasi meskipun pemerintah kita belum sepenuhnya mengerti dan memahami..
Semoga segera muncul kartini baru yang benar-benar sanggup meneladani ajaranmu dan bisa menjadi pejuang wanita indonesia seutuhnya.
No comments:
Post a Comment